Nama saya Ahmad Abdul aziz, lahir di Bogor 4 Oktober 1992 disebuah desa yang mulai terkontaminasi oleh era modernisasi. Sawah-sawah yang dulu indah sudah mulai rata oleh mesin-mesin jahat milik kontraktor, meter demi meter mulai merata dan terlihat merah, begituah kisah yang disampaikan oleh kedua orangtua saya.
Tahun kelahiran saya adalah tahun terakhir para petani menanam padi, dan tahun terkhir gembala menjaga ternaknya. Yaa ... saya tak pernah tahu betapa indahnya bermain di sawah, ingin sekali merasakannya sebagai anak yang lahir dipedesaan.
Pada tahun 1998 saya memulai pendidikan saya disebuah sekolah dasar, SDN 01 Bojongkulur adalah tempat pertama kali saya mengenal pendidikan. Tepatnya satu bulan setelah berakhir rezim orde baru yang berkuasa selama 32 tahun, dan awal berdirinya masa reformasi.
Pada tahun 2004 melanjutkan pendidikan menengah di SMPN 03 Gunung Putri, sekolah yang menjadi favourit anak-anak SD kala itu. Semua siswa yang bersekolah di SDN 01 Bojongkulur pasti pernah bermimpi untuk bersekolah disana. Mungkin tak begitu bagus, tapi pasti itu adalah sekolah SMP pertama yang pernah mereka lihat walau hanya sebagian atapnya saja ketika melintas di jalan raya.
Tahun 2007 saya harus pergi ke sebuah pondok pesantren di kota bogor, saya melanjutkan tingkat pendidikan saya ke Sekolah Menengah Atas Yayasan Sirojul huda. Tak begitu lama dan hanya cukup delapan bulan maka saya harus pergi meninggalkan tempat itu karena ketidak cocokan dengan keadaan sosial disana. Sebenarnya masuk kesebuah pondok pesantren bukanlah keinginan saya, itu adalah keinginan dari ayah saya yang punya obsesi memiliki anak seorang alim ulama, tapi sayang tak sejalan dengan apa yang saya mau. Akhirnya saya memutuskan untuk pindah sekolah ke SMA Mutiara Baru di kota Bekasi. Sekolah yang indah dan nyaman, semua fasilitas untuk kegiatan sekolah begitu lengkap disana. Lapangan olahraga yang luas, laboratorium yang bersih dan nyaman, perpustakaan dengan buku yang lengkap, dan mushola yang damai untuk beribadah. Tapi entah kenapa saya hanya menghabiskan waktu 6 bulan disana, saya tiba-tiba merasa tidak cocok juga dengan situasi disana. Akhirnya saya memutuskan untuk hijrah kembali di SMAN 15 Bekasi. Sekolah yang tak begitu bagus kala itu, karena sekolah masih dalam proyek pembangunan, tapi percayalah ketika anda bersekolah disana maka anda akan merasa didalam lingkungan keluarga yang sangat hangat dan harmonis.
Sekarang saya sedang melanjutkan pendidikan di Universitas Persada Indonesia YAI, dan berkonsentrasi pada program studi teknik informatika. Sebelumnya saya sudah melewati satu semester di Universitas Slamet Riyadi dengan program studi yang berbeda, sehingga saya harus mengulang kembali pendidikan tinggi saya. Seharusnya saya berada disemester empat, tapi mau tak mau sekarang saya harus ada dibawah teman-teman seangkatan saya ketika sekolah, karena sekarang saya baru menapaki semester dua.
padahal td saya sdh kmentar. uda nampil jg. kq g ad y. hm, mgkin ilang, hehe hny mengucpkan slmat dtang di dunia blogger kawan. kita seumuran kq. cm aku dluan yg lahir kdunia, hehe, pernah pndah skolah gt jg, hoho
BalasHapusberarti pernah senasib ya. heuheuheu
BalasHapus