Kamis, 06 September 2012

Hujan

Diam-diam aku menunggu senja dari seberang rumah tua.
Tapi tak ada, tak ada senja dengan lembayungnya; tak ada.
Diam-diam awan mendung.
Diam-diam menghitamkan langit.
Maka tak ada senja; padahal aku menuggu.

Aku pikir hujan akan turun di akhir agustus.
Kupikir hatiku yang kering akan lembab.
Aku diam saja di seberang rumah tua; menunggu hujan.

Aku selalu rindu hujan.
Rindu buihnya yang meretas kaca.
Rindu suaranya yang selalu menghampiri, padahal aku sudah sembunyi.

Aku rindu hujan.
Aku damai dalam hujan.
Jatuh cinta saat hujan.
Menulis saat hujan beranjak reda.

Angin sepoi-sepoi meniup dari selatan.
Burung gereja satu persatu pulang.
Menyelinap diatas atap rumah tua.
Aku diseberangnya; menunggu hujan.

Tapi tak ada hujan.
Mendung pun berangsur hijrah ke utara.
Aku masih saja berdiri diseberang rumah tua; menunggu hujan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar