Jumat, 25 Oktober 2013

Pagi Selalu Baru

Ini tentang aku; yang tak pernah mengatakan selamat pagi untukmu. Pagi itu selalu rumit untukku. Berpacu dengan waktu di kamar mandi sebelum matahari tiba-tiba datang dan melihat isi dunia. Seperti komandan upacara yang memperhatikan semua pasukannya. Aku harus sudah rapi sebelum matahari menampakan dirinya. Belum lagi kopi pagi yang merayu-rayu mengajak bercumbu. Hangatnya, bisa kau bayangkan hangatnya? Dari genggaman tangan pindah ke bibir. Pelan-pelan mengisi semua mulutku, lalu berangsur ke leher melalui kerongkongan. Hangat, dan masih terasa hangat sampai turun ke dada sebelum seluruh tubuh merasakan nikmat hangatnya. Tuhan, terimakasih atas kenikmatan yang Engkau tanamkan dalam secangkir kopi pagi. Kini aku sudah siap bertemu matahari. Tapi aku lupa ucapkan selamat pagi untukmu. Karena pagi milik semua orang, bukan hanya milik kita. Aku lupa, tapi jatuh cinta membuat pagiku selalu baru.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar