Jika ini takdirku biarlah aku nikmati setiap kehendaknya, dan jika ini karmaku biarlah aku nikmati sebagai penebus dosaku.
Hujan di awal Juni adalah satu-satunya pelipur lara malam ini, ketika buih-buihnya mengantarku dalam lelap tidur lewati semua mimpi-mimpi.
Kosong dan hanya kosong, tak ku lihat apapun dalam tidurku, hanya gelap karena semua mimpiku terjadi dalam lamunan ketika hujan masih terbendung.
Air mata tak mungkin terseka oleh senyuman ataupun tangan kekasih, biarkan saja jatuh tenggelam bersama rintik-rintik hujan di awal juni ke dalam telaga. Biarkan menyatu dan tak seorangpun tahu yang jatuh ke telaga itu air hujan atau air mataku yang sudah tak bisa tertahankan lagi.
Tanpaku dan tanpamu, biarlah malam ini berlalu seperti biasa dimana aku dan kamu ada dibelahan bumi yang berbeda walau sama beratap rinai-rinai hujan awal Juni.
Lalu bulir hujan menjadi rintihan dikepekatan malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar