Lihatlah, dia menjadi sebuah perahu tempat aku menitipkan semua rasa ini.
Aku bawa perahuku ke sungai, lalu ku biarkan mengalir dengan tenang hingga sampai ke muara hatimu yang biru.
Saat senja tiba aku kibarkan layarnya. Perahuku berlayarlah menuju sunset itu, perahuku lintasilah samudera kehidupannya, carilah pelabuhan untukmu bersandar saat fajar akan menyongsong.
Sejak itu, sejak sore itu aku pun tak henti menunggu, kalau-kalau nanti ada kabar dari perahu kertas yang pergi membawa layar-layar kehidupanku.
Kembalilah perahu kertasku, kembalilah.
Aku menunggu kabarmu, kabar dari samudera nan luas itu.
Ditulis sepenuh hati......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar