Sabtu, 02 Agustus 2014

Aku Mau............ Tuhan

Aku mau kasur baru, Tuhan beri aku kasur baru. Kini tidurku nyenyak, tak lagi harus menderita flu setiap pagi karena alergi debu dari kasur lama yang berisi kapuk. Juga tak lagi keram setiap tengah malam karena tidur di atas kursi untuk menghidari alergi setiap pagi. Aku mau pakaian baru, Tuhan beri aku pakaian baru. Aku tak harus selalu pakai baju oblong yang sudah melar saat pergi kuliah, walaupun aku memang lebih nyaman memakai baju yang sudah robek-robek dan melar itu. Aku mau handphone baru, Tuhan beri aku handphone baru. Aku tak lagi norak, kau bisa mengakses segala aplikasi sosial media lewat handphone baruku. Tak lama kemudian aku jual, aku tukar dengan handphone yang lebih canggih, lalu handphone yang lebih canggih itu pun rusak. Aku jadi tak punya handphone, tapi Tuhan beri lagi aku handphone lewat pinjaman dari temanku. Tak secanggih handphone pertamaku, tapi setidaknya aku masih bisa mengakses BBM. Aku mau motor baru, Tuhan beri aku motor baru. Aku jadi terlihat lebih jantan dengan motor tipe supermoto baruku. Setiap pagi jika macet aku bisa sesuka hati naik trotoar untuk terus melaju. Aku mau handphone baru lagi, aku merasa mati gaya dengan handphone yang dipinjamkan dari temanku, Tuhan beri aku handphone baru lagi. Jauh lebih canggih dari handphone miliku sebelumnya dan aku merasa lebih keren saja jika memainkan handphone baruku ini diantara teman-temanku.

Tuhan berikan semua yang aku inginkan, Tuhan tak sekali pun pernah mengecewakanku. Maka nikmat Tuhan mana lagi yang harus aku dustakan? Aku terlahir sempurna sebagai seorang anak manusia. Wajahku juga tak jelek-jelek amat untuk ukuran orang Indonesia. Otakku juga tak terlalu bodoh jika dihadapkan dengan matematika. Maka nikmat Tuhan mana lagi yang harus aku dustakan?

Tuhan perintahkan aku sholat sehari lima waktu, aku laksanakan, dan kelemahanku adalah kadang aku tak melaksanakannya selama lima waktu dalam sehari. Aku pasti sudah sangat mengecewakan Tuhanku untuk perkara ini. Tuhan memintaku untuk membaca Al-Qur'an, aku laksanakan, tapi kadang aku lebih senang bermalas-malasan daripada membaca Al-Qur'an. Aku sudah mengecewakan Tuhanku lagi, padahal Tuhan sudah berjanji bahwa Al-Qur'an akan menjadi penolong di hari pembangkitan nanti bagi siapa saja yang membacanya.

Tuhan, lihatlah si berandal tengik ini yang tetap saja membandel kepadamu, apakah Engkau masih sudi mengampuninya? Tuhan, si munafik ini tetap saja bermaksiat dan melanggar aturan-aturanMu. Apakah Engkau masih akan sudi meluruskan hatinya untukMu? Tuhan, jangan Engkau palingkan tatapMu dari hidupku yang penuh dusta ini, jangan Engkau lempar aku jauh dari perhatianMu. Aku ingin pulang dengan cara seindah mungkin padaMu, aku ingin ngebut lagi di jalanMu, pada sajadah yang lurus mengiblatkanku padaMu.







Thanks for reading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar