Hari ini, mungkin sudah satu tahun lebih aku hidup dalam sendiri, beberapa cinta pernah ada yang menghampiri, tapi aku seperti sudah nyaman berbicara dengan dinding kamar. Sampai aku mengerti bahwa cinta membutuhkan pelabuhan untuk bersadar, bahwa hati butuh tempat untuk berbagi.
Dalam gua kesepian aku mencoba mencari celah untuk keluar, meraba dalam gelapnya pekat malam dan berlari dalam derasnya rinai hujan. Pada akhirnya aku menemukan sesosok perempuan yang aku pikir mampu menyejukan hatiku dari teriknya panas, mampu menenangkanku dari gusarnya gelisah, dan mampu menuntunku dari bimbang akan pilihan.
Entahlah, ini seperti melawan arus di tengah air sungai yang sedang meluap, seperti mendayung diantara jeram yang tak berujung, atau seperti menunggu bintang jatuh di tengah mendungnya malam. Bagaimana mungkin memiliki perempuan yang sudah mempunyai seorang kekasih, bagaimana mungkin memintanya merubah haluan sedangkan dia dalam perjalanan menuju pelabuhan bahagianya.
Ketika hidup memaksa ku harus memilih, ketika cinta membuat ku menjadi gulana, lalu senyum harus ku berikan pada siapa ?
Dalam labirin kehidupan, jalan keluar memang sulit ditemukan, tapi keindahan dari sebuah perjalan menjadi hiasan dalam lika-liku takdir tuhan.
Biarlah tuhan tentukan semuanya, ketulusan ini hanya dia yang tahu, kesempurnaan ini dia yang memiliki, keindahan ini dia yang berikan. Hidup bukan hanya untuk menunggu dan membuang waktu, waktu yang telah berlalu akan semakin jauh meninggalkan kita. Ada saatnya ketulusan akan bersinar, kita hanya butuh kesabaran dan ketabahan, tidak untuk berpangku tangan.
Ditulis sepenuh hati ..........
dalem makna,a th hha...:D
BalasHapustenggelem ya, pdhl blm di gali..... heuheuheu
BalasHapus